Apakah Anda pernah merasa tergoda dengan diskon besar-besaran di penghujung tahun, tetapi akhirnya hanya berakhir dengan penyesalan?
Setiap Desember, dunia e-commerce penuh dengan gemerlap promosi 12.12, sebuah momen yang sering disebut sebagai "Hari Belanja Online Nasional". Penawaran yang menggiurkan dan diskon besar-besaran kerap menjadi jebakan bagi banyak orang, termasuk umat Kristen.
Di balik layar gemerlap ini, ada bahaya spiritual yang patut kita waspadai. Sebagai pengikut Kristus, penting untuk menjaga hati dan pikiran agar tidak terjebak dalam pola hidup konsumtif yang bisa menjauhkan kita dari prioritas hidup yang sejati.
1. Mewaspadai Keserakahan dalam Hati
Firman Tuhan dalam Lukas 12:15 memperingatkan kita, "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari kekayaannya itu."
Diskon 12.12 sering kali membuat kita merasa bahwa kita "butuh" barang yang sebenarnya tidak kita perlukan. Godaan untuk membeli lebih dari yang kita perlukan adalah bentuk keserakahan yang halus, yang dapat menggeser hati kita dari rasa cukup dalam Tuhan.
Alih-alih terjebak dalam hasrat memiliki, tanyakan lagi pada diri sendiri, "Apakah barang ini benar-benar membawa manfaat bagi hidup saya? Apakah pembelian ini memuliakan Tuhan?"
2. Pengelolaan Keuangan yang Bijak adalah Bentuk Ibadah
Dalam Amsal 21:20, Alkitab mengajarkan, "Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang bodoh memboroskan semuanya." Sebagai umat Kristen, kita dipanggil untuk menjadi pengelola yang baik atas segala berkat yang Tuhan percayakan.
Membelanjakan uang tanpa perencanaan hanya karena tergoda diskon besar-besaran bukanlah tindakan yang bijak.
Gunakan momen ini untuk mengevaluasi kembali kebiasaan belanja Anda. Apakah Anda sudah menyisihkan cukup untuk persembahan, kebutuhan keluarga, dan tabungan?
Jika belum, mungkin saatnya berhenti sejenak dan mengatur ulang prioritas Anda.
Sumber : Jawaban.com